KOLOMACEH.COM | NAGAN RAYA – Jembatan Gantung di Gampong Puloe Ie Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya terancam ambruk akibat terkikis arus sungai Krueng Nagan.
Kondisi jembatan tersebut kini butuh penanganan segera mengingat bagian abutmant salah satu jembatan tersebut terlihat sudah hampir runtuh dan di khawatirkan akan mengalami rusak parah jika tidak segera di perbaiki.
Jembatan gantung yang di bangun sekitar tahun 2011 lalu dengan anggaran mencapai hampir 2,5 Milyar rupiah kini juga terlihat mulai keropos dan seperti tidak ada perawatan.
Tuha Peut Gampong Pulo Ie, Ibnu Abas mengatakan, jembatan gantung tersebut di bangun sekitar pertengahan tahun 2011 dan digunakan sekitar tahun 2012, namun kini kondisinya sudah sangat memprihatinkan
“Jembatan itu di bangun sekitar petengahan 2011 dan digunakan sekitar tahun 2012,” Kata Abas, Senin 3 Agustus 2020.
Ia juga menjelaskan jembatan gantung itu merupakan akses bagi warga setempat yang menghubungkan sejumlah dusun dari benerapa Gampong Kecamatan Kuala yakni, dusun dari Gampong Pulo Ie, Ujong Sikuneng, Blang Baro, Blang Muko dan Padang Rubek.
Dia berharap kepada dinas terkait agar segera diperbaiki, mengingat jembatan tersebut merupakan satu – satunya akses bagi warga setempat.
“Kalau jembatan itu rusak, maka akses warga menuju pusat pemerintahan gampong harus melewati Gampong Padang Rubek dan sejumlah gampong lainnya di Kecamatan Kuala Pesisir yang diperkirakan mencapai 15 Kilometer, itu jalan alternatif,” ungkapnya.
Kepala BPBD Nagan Raya, Mistar, ST yang di komfirmasi terpisah terkait kerusakan jembatan gantung tersebut mengatakan pihak BPBD sudah menyampaikan kepada dinas terkait yaitu PUPR Kabupaten Nagan Raya.
“Sudah kita sampaikan kedinas terkait PUPR,” Kata Mistar.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Nagan Raya, Ir. H. Ardi Martha mengatakan, pihaknya akan mengajukan anggaran perbaikan jembatan tersebut pada perubahan tahun 2020.
“Untuk perbaikan jembatan itu, kita ajukan dana di anggaran perubahan. Jika bisa, maka akan kita perbaiki pada tahun 2020 ini, karena penanganan itu bersifat mendesak,” Jelas Ardi Martha saat dikonfirmasi.[]