Edi Kamal, Ajak Warga Aceh Jaya Budidaya Nilam

KOLOMACEH | ACEH JAYA – Potensi budidaya nilam di Aceh sangat menjanjikan dan memiliki prospek baik untuk dikembangkan sebagai salah satu solusi untuk mewujudkan program Aceh Hebat. Apalagi Nilam Aceh termasuk katagori varietas unggul dunia. Nilam Aceh merupakan salah satu nilam terbaik dunia yang dapat menghasilkan minyak atsiri bermutu tinggi dengan kandungan patchouli alkohol di atas 30%.

Sayangnya, selama ini sangat minim petani yang melirik usaha bercocok tanam nilam akibat harga yang sangat fluktuatif. Padahal, potensinya cukup besar untuk dikembangkan oleh petani karena harganya yang cukup tinggi saat ini setelah Atsiri Research Center (ARC)-Unsyiah menjamin harga setelah lembaga itu menandatangani MoU debgan off taker dari Perancis. Dengan demikian berapapun minyak dapat diproduksi petani Aceh dan akan ditampung oleh buyer luar negeri dengan harga yang terjamin.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Dapil 10, Edi Kamal menyatakan, pihaknya sangat mendukung Visi Pemerintah Aceh menuju Aceh Hebat salah satunya dengan cara memanfaatkan lahan tidur di wilayah esisir Barat Aceh, termasuk  Aceh Jaya untuk membudidaya tanaman nilam.

“Saya bertekad mengembangkan komoditas nilam dengan mendorong masyarakat, khususnya petani untuk memanfaatkan lahan terlantar guna mensejahterakan masyarakat Aceh, khususnya Aceh Jaya,” Kata Politisi Partai Demokrat ini kepada wartawan di Aceh Jaya, Selasa 25 Agustus 2020.

Pernyataan itu disampaikannya di sela – sela kegiatan reses dan penanaman perdana tanaman nilam di kawasan pengembangan Nilam, Gampong Paya Laot, Kecamatan Setia Bhakti, Kabupaten Aceh Jaya.

Khususnya di daerah hilir, kata Edi masih banyak lahan terlantar yang bisa dimanfaatkan oleh petani di Aceh Jaya untuk menanam nilam.

Untuk itu, kata Edi Kamal, Pemerintah Aceh harus fokus untuk mengembangkan potensi nilam di Aceh Karena nilam sangat berpotensi tinggi dalam memajukan ekonomi Aceh kedepan.

Turut hadir juga dalam kegiatan penanaman Nilam perdana di lahan seluas 20 Ha tersebut, Sekretaris Eksekutif Tim Koordinasi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TKP2K) Aceh, Dr. Hasrati, SE, MM, Dosen Pertanian Universitas Teuku Umar, Iwandika Syahputra, SP., MP, beberapa kepala desa sekitar dan puluhan petani serta pihak terkaitnya lainnya.

Untuk mengembangkan nilam di Aceh Jaya, sebut Edi, pihaknya akan mendukung para petani dalam bidang penanaman dan penyulingan, serta juga akan melatih para pemuda yang putus sekolah di daerah tersebut agar menjadi wirausaha di bidang pertanian, khususnya budidaya nilam.

“Karena pemerintah Aceh Jaya juga memiliki visi untuk pengembangan nilam terbesar di Aceh”. Katanya

Ia juga menjelaskan, dengan prospek komoditas nilam Aceh yang kualitas terbaik dunia dengan harga rata-rata minyak nilam saat ini bisa mencapai Rp 800 ribu perkilogram sangat tertarik untuk dikembangkan di daerah pemilihannya khususnya dan Aceh umumnya.

“Saya berkeyakinan, tanaman nilam ini mampu meningkatkan ekonomi masyarakat serta mampu menekan angka kemiskinan di Aceh,” Tutup Edi Kamal.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.