Nagan Raya Resmi Punya Sekolah Siaga Kependudukan

NAGAN RAYA – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh melaunching Sekolah Siaga Kebencanaan (SSB) di kabupaten Nagan Raya, Rabu (6/3/2019).

Program tersebut diharapkan kepada generasi muda menjadi salahsatu faktor yang mempengaruhi peningkatan penduduk dan peningkatan kualitas penduduk di masa depan. Kesadaran generasi muda akan pentingnya menangani kependudukan dan perencanaan jumlah penduduk bumi ini menjadi salah satu fokus dalam program BKKBN.

Dalam rangka melaksanakan program pengendalian penduduk Indonesia, bekerja sama mitra kerja dari Komisi IX DPR RI, BKKBN menggelar berbagai sosialisasi di sekolah menengah di Kabupaten Nagan Raya. Memberikan wawasan tentang isu kependudukan serta dampak dari peningkatan penduduk yang tidak terkendali.
Selain itu, BKKBN juga membentuk sekolah siaga kependudukan di mana di dalamnya ada pojok kependudukan. Pembentukan ini ditandai dengan memberikan fasilitas pojok baca bagi siswa/i di SMP Negeri 1 Seunagan, kabupaten setempat.

Peresmian itu turut dihadiri Bupati Nagan Raya, HM Jamin Idham, SE; Kadis Pendidikan Nagan Raya, Dr Harbiyah Gani, M.Pd; Dandim 0116 Nagan Raya, Letkol Kav Nanak Yuliana, SE,.MM; Kapolres Nagan Raya, AKBP Giyarto, SH,.SIK; serta para SKPK.

Kepala BKKBN Aceh Drs Sahidal Kastri, M.Pd kepada wartawan mengatakan, pihak terus berupa untuk mendukung serta meningkatkan bahan bacaan yang positif di pojok baca, hal ini untuk menghindari dari perlakuan yang tidak baik selama ini, oleh karena itu Kita perlu meningkatkan bahan bacaan bagi siswa-siswi.

“Sebab kita tahu, ketika ada SSK ini berjalan sebagaimana semestinya, ini akan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan, terutama perekonomian dan sosial,” ungkapnya.

Selain itu, Sahidal juga mengungkapkan bahwa, ada beberapa daerah di Aceh telah mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbup) yang menerapkan program tes kesehatan bagi calon pengantin (Catin) terlebih dahulu sebelum hari pernikahan berlangsung.

“Tes kesehatan itu dibuktikan dengan surat resmi dari Fakes nantinya, kemudian juga mewajibkan pendidikan bagi Catin,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Nagan Raya HM Jamin Idham mengatakan, program siaga kependudukan dan pojok kependudukan ini menjadi kado yang sangat berharga untuk SMP Negeri 1 Seunagan. Dimana, SMP 1 Seunagan merupakan sekolah rujukan nasional dan sekolah pertama untuk jenjang SMP di Nagan Raya yang ditetapkan sebagai sekolah siaga kependudukan.

“Latar belakang pembentukan SSK tidak terlepas dari dari upaya pemerintah dalam mensikapi akan datangnya era Bonus Demografi di Indonesia mendatang, dimana penduduk usia produktif (15-64 tahun) proporsinya lebih dari 50 persen dibandingkan dengan kelompok usia non produktif (0-14 tahun) dan lebih besar dari 65 tahun,” ungkapnya.

Kata bupati, isu yang paling dominan dewasa ini pada bidang kependudukan indonesia adalah bonus demografi, yaitu penduduk dengan umur produktif sangat besar, sementara usia muda semakin kecil dan usia lanjut belum banyak, hal tersebut apabila tidak disikapi dengan baik justru akan membawa bencana bukan lagi berkah,”ungkapnya.

“Terlebih, masih banyak pemasalahan sosial, diantaranya kualitas pendidikan penduduk pada usia produktif yang masih rendah, tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi, penganguran, kualitas kesehatan dan masalah sosial lainnya,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.